Asal Mula Munculnya Fitnah
Asal Mula Munculnya Fitnah adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan Kitab Syarhus Sunnah karya Imam Al-Barbahari Rahimahullah. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Iqbal Gunawan, M.A Hafidzahullah pada Rabu, 9 Rabiuts Tsani 1447 H / 1 Oktober 2025 M.
Kajian Islam Tentang Asal Mula Munculnya Fitnah
سَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَىٰ ثَلاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلَّا وَاحِدَةً وَهِيَ الْجَمَاعَةُ، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَن هُمْ؟ قَالَ: مَا أَنَا عَلَيْهِ الْيَوْمَ وَأَصْحَابِي.
“Umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga kelompok, semuanya diancam masuk neraka kecuali satu, yaitu al-jama’ah. Mereka bertanya, ‘Ya Rasulullah, siapa mereka?’ Rasulullah menjawab, ‘Mereka adalah orang-orang yang mengikuti apa yang aku dan para sahabatku jalani hari ini.`”
Kemudian penulis menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi hingga zaman Khilafah Umar bin Khattab. Demikian pula pada zaman Khilafah Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhu. Setelah dibunuhnya Utsman, maka muncul perselisihan, perpecahan, dan berbagai bid’ah.
Banyak kelompok bermunculan, namun ada yang tetap kokoh di atas kebenaran. Meskipun terjadi perubahan zaman, mereka tetap mengikuti dan mengamalkan kebenaran tersebut serta mengajak umat untuk mengikuti jalan yang benar.
Islam dan kaum muslimin tetap berada di atas jalan yang lurus sampai generasi keempat, meskipun zaman berubah dan fitnah semakin meluas. Penyebaran bid’ah semakin marak, dan banyak orang yang mengajak kepada jalan yang menyimpang dari sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.
Telah terjadi banyak fitnah dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini tidak pernah diajarkan oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam maupun para sahabatnya. Mereka yang mengajak kepada perpecahan sangatlah salah, padahal Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah melarang hal tersebut.
Imam Hasan bin Ali Albarbahari Rahimahullah dalam kitabnya berbicara tentang asal mula munculnya fitnah.
Pada masa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, serta masa Abu Bakar Assiddiq, Umar bin Khattab, dan bahkan awal-awal Khilafah Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘Anhum, belum ada kelompok-kelompok sesat yang muncul. Pada masa tersebut, umat Islam benar-benar berada di atas jalan yang telah digariskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Tidak ada kelompok seperti Khawarij, Qadariyah, Jahmiyah, Murjiah, atau Muktazilah. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah memberi peringatan tentang fitnah besar yang akan datang.
Dalam sebuah majelis, sahabat Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu pernah bertanya kepada orang-orang di sekitarnya, “Siapa yang dapat memberitahukan kepada kami tentang fitnah yang telah disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam?”
Sahabat Hudzaifah menjawab pertanyaan sahabat Umar Radhiyallahu ‘Anhu, beliau mengatakan bahwa fitnah yang dimaksud Hudzaifah adalah fitnah yang datang dari keluarga, harta, anak-anak, dan tetangga, yang terkadang membuat seseorang lupa atau lalai dalam beribadah kepada Allah Azza wa Jalla, tergoda oleh dunia disebabkan oleh orang-orang terdekatnya. Sebagaimana yang Allah Azza wa Jalla firmankan:
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ
“Sesungguhnya harta-harta kalian dan anak-anak kalian adalah ujian bagi kalian.” (QS. Al-Taghabun [64]: 15)
Sahabat Umar Radhiyallahu ‘Anhu kemudian menanggapi, “Fitnah itu (yang berkaitan dengan kelalaian, karena keluarga, anak-anak, dan harta) termasuk dosa-dosa kecil yang bisa dihapuskan dengan ibadah seperti shalat, puasa, zakat, haji, dan ibadah lainnya.”
Namun, sahabat Umar Radhiyallahu ‘Anhu kemudian berkata, “Yang aku tanyakan adalah fitnah yang datang seperti ombak lautan yang sangat besar, yang kerusakannya dan bahayanya menimpa seluruh umat manusia.”
Hudzaifah Radhiyallahu ‘Anhu menjawab, “Sesungguhnya antara engkau dan fitnah tersebut ada pintu yang tertutup.”
Sahabat Umar Radhiyallahu ‘Anhu bertanya, “Apakah pintu tersebut akan dibuka (dengan lembut) atau dipecahkan (dengan kasar dan tidak bisa dibuka lagi)?” Hudzaifah menjawab, “Pintu itu akan dipecahkan.” Umar berkata, ”Kalau pintunya dihancurkan, berarti tidak akan tertutup selama-lamanya.”
Ditanyakan kepada Hudzaifah tentang apakah Umar mengetahui siapa pintu tersebut? Sahabat Hudzaifah menjawab, “Ya, seperti halnya ia mengetahui, bahwa sebelum hari esok adalah malam nanti. Sesungguhnya aku telah menceritakan kepada Umar hadits yang tidak keliru (betul-betul datangnya dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam).”
Jadi sebenarnya Sahabat Umar mengetahui dialah pintu fitnah tersebut, dan dialah yang akan dibunuh. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah memberitakan bahwa sahabat Umar bin Khattab Radhiyallahu ‘Anhu adalah pintu fitnah. Ketika beliau meninggal, pintu tersebut akan terpecah dan dihancurkan. Artinya, perpecahan akan terus ada hingga hari kiamat.
Namun, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam memberikan solusi bagi kita semua, yaitu untuk senantiasa berada di atas petunjuk beliau dan para sahabatnya.
Download MP3 Kajian
Podcast: Play in new window | Download
Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55644-asal-mula-munculnya-fitnah/